BTS - V  - Kim Tae Hyung

Selasa, 30 Januari 2018

Keluarga Bahagia

Sinopsis
Bonang adalah seorang anak dari keluarga miskin. Untuk makan saja, mereka harus meminta nasi pada pamannya, seorang pemilik warung makan. Bonang malu, karena setiap hari harus meminta nasi pada pamannya dan juga karena pamannya selalu tidak ramah padanya. Ia juga kesal pada ayahnya yang sakit-sakitan. Ayah Bonang mulai sakit-sakitan ketika ia mendapat masalah dengan proyek jalan. Ia dituduh menggelapkan uang proyek. Namun, karena tidak ada bukti yang memperkuat tuduhan itu, Pak Mandor memintanya bekerja lagi. Ayah Bonang bekerja kembali, tapi tak lama kemudian ia berhenti lagi karena ia tidak sepakat dengan pemborongnya. ayah Bonang kembali jatuh sakit.
Selama ayah Bonang sakit, keluarga itu tidak bisa hidup dengan baik. Ibu Bonang harus meminjam uang kepada tetangga bahkan kepada rentenir untuk bisa menyambung hidup. Akhirnya rumah mereka dijual demi untuk membayar hutang-hutang yang semakin menumpuk. Rumah itu dijual kepada paman yang selama ini dimintai mereka nasi. Keluarga itu tinggal di kawasan yang jauh dari keramaian dan mendirikan rumah bamboo yang sederhana. Pak Mandor kembali membujuk ayah Bonang untuk bekerja di proyek. Akan tetapi, ayah Bonang selalu menolaknya karena ia tidak mau bekerja di proyek yang tidak sejalan dengan idealismenya.
Melihat keadaan itu Bonang bersama kedua kakaknya, Saron dan Kendang menulis surat kepada bupati dan melaporkan keadaan sebenarnya proyek yang sedang berjalan. Mereka menulis surat dan menggambar jalan yang sedang dibangun tersebut. Akan tetapi seminggu kemudian datanglah polisi, mereka membawa Ayah Bonang dan Bonang ke kantor polisi. Ibu Bonang yang di rumah hanya bisa berdoa. Ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Hanya beberapa hari saja Ayah Bonang kembali. Surat yang dikirim oleh Bonang diduga sebagai pencemaran nama baik pemborong, Ahmad.
Setelah peristiwa penangkapan itu, Pak Bupati datang ke desa Bonang untuk melihat proyek pembangunan jalan. Proyek itu kini dibangun sesuai dengan ketentuan. Ayah Bonang kembali sehat dan bekerja lagi. kini jabatannya menjadi mandor. Pak Bupati sangat bangga pada Bonang. kini, keluarga Bonang jidup bahagia di rumah sederhana.

Komentar
Novel ini disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan alur yang juga mudah untuk diikuti. Pengarang menyampaikan sebuah cerita yang sederhana tetapi mengandung nilai moral yang patut untuk diajarkan pada anak-anak. Keteguhan ayah Bonang yang tidak mau menjalankan proyek yang tidak sejalan dengannya mengajarkan pada anak-anak dan pada kita bahwa seseorang hendaknya tegas dan tidak mau ikut melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku apalagi sampai membohongi masyarakat. Tindakan Bonang dan kedua kakakanya yang berjuang demi keluarganya juga patut ditiru, bahwa seorang anak hendaknya juga bisa ikut merasakan kesulitan yang dihadapi orang tuanya. Kalau bisa juga ikut menyelesaikan kesulitan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar